Pages

"I believe in pink. I believe that laughing is the best calorie burner. I believe in kissing, kissing a lot. I believe in being strong when everything seems to be going wrong. I believe that happy girls are the prettiest girls. I believe that tomorrow is another day and I believe in miracles."
Audrey Hepburn

Thursday 30 August 2012

Sister's Story


Ini tentang kakak saya.
Kakak saya, perempuan, saat ini berusia 26 tahun. Usianya tiga tahun di atas saya.
September ini dia akan berulang tahun ke 27 tahun.
Bila dia seperti gadis pada umumnya, mungkin dia sudah akan menikah, belanja bareng dengan saya, bertukar gossip dan cerita pribadi. Namun, karena dia berbeda, semua itu dapat kami lakukan tidak dua arah, searah saja. Kakak saya, penderita down syndrome.

Dia tidak pandai berbicara. Kata per kata yang keluar dari mulutnya ada yang bermakna, ada pula yang tidak. Keduanya tidak jelas dilafalkan olehnya. Dia juga tidak pandai merangkai kata dalam berbicara. Dapat dikatakan irit.

Dia tidak sepenuhnya memahami maksud pembicaraan lawan bicara. Jangan pernah berbicara dengan kalimat panjang dan kompleks. Dia tidak paham. Dia hanya tahu kalimat-kalimat standar dan utama. Terutama ajakan dan suruhan yang familiar dan dia sukai. Makan, tidur, main ke luar, mandi, gosok gigi, bernyanyi. Pastikan berbicara saat dia fokus, jika tidak siap-siap saja didiamkan dalam durasi waktu yang tidak diketahui.

Dia periang dan pencari perhatian. Dia senang menyapa orang lewat, bermain dengan anak-anak, tertawa lepas dengan tamu.

Namun, dia sangat sensitif. Saya pernah membaca bahwa orang dengan down syndrome sangat sensitive apabila hatinya tersakiti. Pernah saya memarahinya, ia menangis. Menangis terus sampai terisak-isak parah. Sesalah-salahnya dia, tetap saja hati saya tidak nyaman melihatnya.

Dia pemakan segala, dengan porsi besar. Dia menyukai makanan manis seperti oreo yang dia lafalkan oeo. Namun dia membenci buah-buahan dengan aroma pekat seperti mangga, durian, dan sawo. Kecintaannya dengan oreo seringkali membuat masalah saat saya membawanya berbelanja ke supermarket. Bayangkan, banyak oreo dimasukkan dengan paksa ke troli belanjaan, yang mau tidak mau harus dibayarkan agar dia tidak sedih.

Dia tidak bisa mandi dan buang air dengan bersih sendirian. Pertolongan dari orang lain selalu dia harapkan. Acap kali dia meminta tolong ke saya untuk membersihkannya atau menyiapkan pakaiannya.

Dia berperan sebagai anak dan saudara perempuan setia yang sempurna. Dia menunggu saya, orang tua saya, adik saya, apabila ke luar dari rumah di pagi hari. Ia menunggu di dekat jendela, sampai sore hari tiba, ia akan terus bertanya ke orang rumah bilamana kami kembali. Hal ini yang memanggil hati saya untuk pertama kali menyapanya dan memeluknya sesampainya di rumah.

Seperti anak yang lainnya, dia membutuhkan perhatian akan eksistensinya, dari masing-masing kami. Bergabung dalam pembicaraan, tanpa suara, namun ikut tertawa. Menemani saat menonton, tidur di samping saya saat saya sedang menyetrika, menonton bersama, dan lain sebagainya.

Namanya Sylvia. Bagaimanapun, dia adalah kakak terbaik, tidak hanya bagian melainkan berkat bagi keluarga kami.

Me and My Sis

Friday 24 August 2012

I am in love

I know, this one is another kind of my random post.
As simple as listening to Soulvibe - Biarlah (Hapuslah Cinta) also waiting to be picked up by him, I enjoy this feeling. When my heart pounds harder, gets wider. I am freak :D

Thursday 9 August 2012

From Gov't Slave to Entrepeneur Story

Apa yang dua bulan sudah berjalan?
Franchise Semerbak Coffee di kantin kantor yang dikelola oleh saya dan teman saya.

Sejak tahun 2011, kami sudah berencana untuk melanjutkan usaha bisnis fashion kami terdahulu saat era-era kuliah. Rencana tersebut terus maju mundur sampai akhirnya di awal 2012 saya merasa tidak sanggup untuk mengurus ulang semuanya, dengan modal pengetahuan fashion yang relatif minim (sekalipun dengan mimpi yang besar), plus kegalauan menghadapi serangan pasar yang sangat kuat baik dari brand lokal maupun internasional. Saat itu, saya tergelitik untuk mempelajari lebih dalam mengenai konsep waralaba (Franchise) dengan modal  relatif kecil. Saya menemukan begitu banyak informasi mengenai Brand Lokal yang available di http://waralabaku.com/

Sebenarnya apa sih konsep waralaba itu?
Menurut waralabaku.com, waralaba adalah salah satu bentuk format bisnis dimana pihak pertama memberikan hak kepada pihak kedua untuk mendistribusikan barang/jasa dalam lingkup area geografis dan periode tertentu mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh pihak pertama. Pemberian hak ini dituangkan dalam bentuk perjanjian waralaba.

Nah, di sini saya langsung berpikir bahwa konsep waralaba sangat cocok dengan kami yang masih awam akan bisnis. Pekerjaan pertama membangun suatu brand untuk pasar sudah dilakukan oleh pihak pertama, sedangkan kami memiliki PR untuk membangun dan memelihara sistem operasional pengelolaan gerai dan SDM-nya.

Setelah melewati diskusi berkali-kali dengan teman saya, akhirnya kami memutuskan untuk menjadi mitra SemerbakCoffee .

Beruntun kegalauan dan kebimbangan kami alami selama proses pra launching, launching pada 4 Juni 2012, sampai akhirnya bisnis ini sudah berjalan lebih dari dua bulan dan sebentar lagi libur puasa. Disini saya mau bercerita tentang sedikit beberapa hal penting yang sudah pasti menjadi pelajaran berharga bagi saya dan para awam yang ingin memulai bisnis franchise:

NIAT AWAL

Pastikan niat awal anda berbisnis tidak hanya untuk berinvestasi dan menciptakan uang sebanyak-banyaknya dalam waktu yang instan. Saya pernah membaca bahwa bisnis yang hanya bertujuan untuk menghasilkan uang relatif lebih cepat mengalami kemunduran. Disini saya menjadikan pembelajaran dasar bisnis dan kemampuan memberi kepada orang lain menjadi motivasi dasar usaha ini selain hanya untuk berinvestasi.

PERSIAPAN AWAL

1. Siapkan modal uang seperlunya dan keberanian sebanyak-banyaknya. Ribuan orang dengan tabungan jutaan rupiah di luar sana ingin punya usaha namun tidak jadi-jadi. Karena apa? Keberaniannya minim.
2. Tentukan jenis usaha Franchise yang ingin dikelola. Karena merupakan usaha awal, kalau bisa usaha tersebut sesuai dengan hobi atau kesukaan anda, atau sesuai dengan target market anda. Kebetulan saya coffee-addict, jadi saya pilih usaha kopi.
3. Tentukan lokasi usaha tersebut. Pilih lokasi yang target marketnya jelas dan sesuai dengan jenis usaha anda. Usahakan lokasinya dekat dengan lokasi seringnya anda beraktivitas. Hal ini mempermudah anda untuk melakukan pengawasan gerai sewaktu-waktu.
4. Hitung biaya franchise fee, biaya peralatan, biaya perlengkapan, dan biaya lain-lain. Exercise untuk kebutuhan bulanan. Dari sana tentukan harga jual produk anda. Mau mencari keuntungan yang besar merupakan hal yang lumrah, namun perhatikan pula daya beli target market anda, harga pesaing (kalau ada), serta harga rata-rata pada umumnya. Selain itu selalu ingat saat ini Smart buyer rela mengeluarkan sejumlah uang yang sesuai dengan kualitas produk yang dibeli. Memberikan harga yang relatif mahal bila dibarengi dengan kualitas mumpuni jelas masuk akal. Kalau yang terjadi sebaliknya, jangan ngarep usaha berjalan dengan baik.
5. Buatlah media promosi semenarik mungkin untuk mengajak calon pembeli ke gerai anda. Kalau bisa sediakan strategi promosi awal seperti beli dua gratis satu, diskon 50%, dan lain-lain. Sebarkan informasi tersebut ke teman-teman terdekat anda dengan cara elegan dan tidak annoying. Percaya deh, semakin anda memaksa dan memelas, semakin usaha anda kurang bernilai harganya. Anda pasti tidak mau usaha anda dikenal awalnya karena rasa belas kasihan kan? Tonjolkan poin-poin plus dari produk anda.
6. Carilah calon pegawai yang sesuai dengan karakteristik yang anda cari. Usahakan yang ramah kepada pembeli, cekatan, kooperatif, pembersih, dan jujur. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari pegawai memang relatif lama,  namun tetap usahakan mencari pegawai terbaik untuk starting point, dan usahakan mereka tidak mengundurkan diri dalam 6 bulan ke depan.

PRA LAUNCHING

Testing by nearest people. Disini kami mengundang special guest which is our best friends to taste out and give some response about our product. Jangan pernah hanya menilai kualitas produk dari sudut pandang pemilik saja, karena nilai objektivitasnya relatif kurang. Kritik dan masukan dari mereka menjadi bahan pemikiran kami untuk memperbaiki kualitas produk sebelum benar-benar dipasarkan kepada target market.

ON PROGRESS

1. Pastikan karyawan memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada pembeli. Keramahan, waktu yang cepat dalam memperoleh produk, kualitas produk yang sesuai dengan standar, dll. saat pembeli adalah raja, maka hindari kemungkinan pembeli kecewa baik dengan kualitas produk maupun pelayanan.
2.  Lakukan pengawasan yang rinci baik untuk stok produk dan omset harian dengan detail. Hal ini mengurangi kemungkinan karyawan "nakal" kepada kita. Lakukan "inspeksi mendadak" pula untuk melihat pelayanan karyawan kepada pembeli.
3. Siapkan sistem pelaporan omset dan keuangan dengan baik dan detail. Setelah menyiapkan, susun laporan tersebut baik harian, mingguan, dan bulanan. Sama seperti kegiatan pekerjaan yang lain, laporan merupakan yang penting sebagai sumber data dalam mengevaluasi apa yang terjadi (baik kelebihan maupun kekurangan), serta menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan kedepannya.
4. Perlakukan karyawan sebagai partner kerja, bukan sebagai bawahan. Memberikan kepercayaan penuh kepada karyawan merupakan wajib hukumnya dalam pengelolaan usaha di lapangan. Selain itu, berikan insentif seberagam mungkin supaya mereka merasa diperhatikan, dan semata-mata tidak hanya bekerja untuk gaji saja. Misalkan membawakan oleh-oleh saat kita ke luar kota, snack rapat, baju, dan lain-lain :)

NOTE FOR JOINT BUSSINESS

Usaha yang dilakukan berdua atau bertiga atau berempat atau berlima jelas merepotkan. Bagaimana tidak? Semakin banyak pikiran, ide, dan perijinan pengambilan keputusan memang memakan ekstra waktu dan tenaga. Namun, saat pembagian pekerjaan dilakukan dengan rigid, sesuai dengan potensi dan minat, serta "nyaris" seimbang, sudah pasti pekerjaan akan berjalan dengan lebih baik.
Selain pembagian pekerjaan yang baik, kepercayaan yang penuh kepada partner, saling memback-up saat dibutuhkan, merupakan tips lain. Niscaya, usaha tersebut dapat berjalan dengan baik :)

----

Sedikit cerita dari saya tentang poin-poin utama dari usaha Franchise Semerbak Coffee yang sedang kami jalankan. Semoga dapat memberikan informasi kepada kalian yang ingin memulai atau sedang menjalani usaha.